Mamat dan Dunia Blog

Mamat

Kata orang, sekarang di dunia maya ada sedikit ungkapan yang ekstrim mengatakan nge-blog biar dibilang tidak goblog. Wah sebenarnya lumayan lugu, palsu tapi juga agak bermutu. Kenapa? Ya, karena perkembangan dunia maya begitu pesatnya di era ini. Kata orang ini bukan era globalisasi lagi, tetapi era teknologi informasi.

Mamat adalah lulusan SMU yang baru saja mendaftar di sebuah universitas terkemuka di Solo. Universitas nomer wahid di se-antero Karesidenan Surakarta. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMU, Mamat bercita-cita menjadi penulis terkemuka. Tetapi ia bingung memutuskan media latihan untuk menulis. Lalu, setelah browsing di internet ia menemukan secercah inspirasi. Buat blog. Kata orang melalui media ini dapat menjalin persahabatan dengan orang-orang di seluruh dunia dengan peranti khusu yakni tulisan. Memang tidak begitu interaktif. Tetapi lumayanlah untuk mengasah bakat menulis. Bahkan sudah menjadi konsensus umum bahwa ketika tulisan telah di-publish ke muka umum, maka setiap orang tanpa kecuali akan bebas membuat komentar. Mulai dari komentar baik sampai komentar miring untuk menjatuhkan.

Bu, aku mau kursus buat blog, pinta Mamat kepada Ibunya. Ha? Pengen jadi goblog?. Bukan Bu-ne, tapi blog. Be el o ge. Lalu Ibunda Mamat meredam tanda tanyanya dan bertanya kembali. Apa itu blog? Bu-ne tidak tahu? Bu-ne itu cuma lulusan SMU di kota kelahiran kita ini. Bu-ne hanya punya kebon durian dan manggis di daerah sini. Mamat menjelaskan. Mamat bukanlah Matt Mullenweg sang penemu wordpress. Tetapi ia hanyalah calon penulis ternama dari desa. Yang ingin melanjutkan kuliah di kota, mendaftar di jurusan ilmu komunikasi. Lalu ia teringat tetangganya yang masih mahasiswa.

Kakak mahasiswa itu bilang begini ; Katanya blog itu media yang sangat bagus untuk latihan menulis. Kalau itu adalah impian utama, maka ada beberap tip yang bisa dibagi. Yakni :

  1. Tetapkan tujuan nge-blog sebagai wahana berlatih / mengasah untuk menulis. Sebagai salah satu media untuk mem-publish cerita, atau karya tulisan yang lain. Siapa tahu ada penerbit yang tertarik. Embel-embel lain yang menempel biasanya biar tidak kuper ( kurang pergaulan ), dapat uang, dll. Misalnya begini, jika sukamenulis puisi, maka cobalah menampilkannya di blog. Atau hanya coretan pantun yang terbuat secara tidak sengaja di angkot.
  2. Gali ide-ide tulisan dari cerita sehari-hari saja. Baik untuk tulisan yang berupa cerita, puisi curhat, bahkan tulisan serius yang mengkritisi.
  3. Selalu tulis ide sekecil apapun. Bisa di kertas kecil pun tak masalah.
  4. Buat alur ide dan inti-inti paragraf yang ingin ditulis terlebih dahulu sebelum benar-benar menyelesaikan tulisan. Ibarat seorang desainer lulusan arsitek, langkah ini adalah langkah dalam rangka membuat sketsa.
  5. Cari waktu yang tepat untuk menyelesaikan tulisan ketika otak dalam optimal. Misalnya ketika pagi hari dimana otak belum banyak pikirannya. Sehingga bisa lebih fresh. Atau sore hari ketika bangun tidur setelah puas siang hari tertidur pulas.
  6. Ikutlah jejaring komunitas. Mulai dari komunitas maya sampai nyata. Ada Bike to Work ( BTW ), komunitas blog, atau komunitas pencinta barang unik lainnya.
  7. Kebal terhadap kritik dan saran. Ketika tulisan telah ter-publish di dunia maya, maka setiap orang berhak memberikan pendapat mereka. Bahkan suatu ketika kumpulan-kumpulan artikel itu bisa membunuh blog. Seperti kasus yang menimpa salah satu blog yang melecehkan suatu agama. Sudah menjadi konsesus bersama bahwa tulisan itu akan memunculkan beribu intepretasi.

Lalu Mamat mencoba mempraktekannya. Tetapi sebelum itu, Mamat memutuskan untuk mengikuti les/kursus nge-blog terlebih dahulu. Selamat mencoba sobat!

Ditulis oleh Nurahman Arif pada kompetisi dekrizky.com

Written by 

12 thoughts on “Tips Ngeblog Untuk Kompetisi”

  1. ada to yang buka kursusan nge-blog? duh kenapa ndak daftar ya :D, kalo memang ndak ada jadi kepikiran nih buat bikin kursusan kayak gitu dan hamka yang jadi tentornya ya?

    adnan’s last blog post..Standarisasi Warnet

Leave a Reply to Reza FauziCancel reply