Ini adalah pengalaman pertama perpanjang paspor. Cara perpanjang paspor kata teman saya yang bekerja di imigrasi tidak hanya membawa KTP dan Paspor lama. Saya pun mencari informasi ke akuratan tersebut. Yap saya menemukan banyak informasi yang mengatakan sekarang perpanjang paspor tidak cukup bawa KTP dan Paspor Lama. Dua informasi valid yang saya terima yakni :

  1. https://twitter.com/ditjen_imigrasi/status/920859124698529792/photo/1
  2. http://setkab.go.id/ditjen-imigrasi-syarat-pergantian-paspor-hanya-e-ktp-dan-paspor-lama/

Dua sumber tersebut mengatakan bahwa syarat penggantian / perpanjang paspor hanya e-KTP dan Paspor Lama, khusus untuk paspor keluaran setelah tahun 2009. Ok valid ya berarti beritanya per tanggal 20 Oktober 2017

Rencana awal saya mengganti paspor setelah lebaran, karena akan dipakai bulan Oktober dan sudah mau ekspired di bulan Januari 2019. Baiknya memang paspor aktif minimal 6 bulan sebelum Expired. Expired paspor saya Januari 2019, sehingga Juni 2018 harus segera ganti agar bisa dipakai untuk bulan Oktober 2018. Nah berhubung rencana ke luar negeri bertambah, sekalian saja perpanjang saat ini. Oke kembali ke berita tadi, saya langsung bergegas mengantri ke imigrasi. Mengambil antrian wajib online melalui aplikasi pada android. Dulu memang bisa walkin, tapi sekarang sistem sudah online tidak bisa walk in. Baiklah saya ambil siang dan berhasil mendapatkan jadwal jam 2. Oh ya, karena rencana ke Singapore saya bersama teman, maka penggantian paspornya saya ngikut tanggalnya si Annosmile. Namun sayang, dia mendapatkan antrian jam 1, sedangkan saya jam 2.

Oh ya, kali ini saya sengaja nih buat eksperimen kalau berurusan dengan keimigrasian itu repot dan ada oknum yang tidak baik. Namun dari pengalaman dulu saya membuat paspor tidak pernah bermasalah dan ribet. Oke saya ingin mencoba eksperimen saya melakukan sesuai prosedur tanpa calo maupun tanpa bantuan teman saya. Tapi saya sudah notice dan kontak-kontakan dengan teman saya kalau saya akan ke imigrasi. Singkatnya, saya sudah tiba di imigrasi, ternyata annosmile sudah duluan sampai di imigrasi. Dan annosmile mendapat antrian lebih dulu karena jam 1. Pembuatan paspor oleh annosmile tidak ada kendala, cuma form bayar nya tidak diberikan karena alasan sedang rusak, nanti di smskan kode bayarnya kata petugasnya. Tiba giliran saya untuk maju ke loket 4 dengan tujuan penggantian paspor karena akan usang.

Awalnya di cek dahulu berkas saya, saya melampirkan map dan surat pernyataan dari kantor imigrasi. Perasaan mulai tidak enak ketika ditanyakan status pekerjaan. Saya jawab karyawan swasta. Lalu muncul pertanyaan lagi kerja dimana. Lalu muncul lagi pertanyaan punya kartu nama? punya name tag? perjanjian kerja? Sampai surat rekomendasi kantor. Lalu saya jawab satu persatu, tidak punya kartu nama, dan kantor tidak ada kartu tanda pengenal (name tag). Untuk perjanjian kerja saya punya tapi ada di laptop, lalu saya menanyakan kok pakai syarat itu sih, saya kan perpanjangan paspor yang dimana syaratnya tidak hanya paspor lama dan e-KTP. Lalu saya disuruh mencari file perjanjian kerja dan sembari mencari disuruh untuk mengcopy paspor saya di sekitar lingkungan imigrasi. Baik saya copy paspor saya, lalu mencari surat perjanjian kerja di laptop. Petugas meminta untuk menunjukkan surat perjanjian kerjanya. Apesnya, saya hanya menemukan surat perjanjian kerja yang awal kerja, dimana hanya kontrak 3 bulan saja. Saya tanyakan ke petugas, kalau surat perjanjian pas di awal kerja bisa tidak? Jawab petugas, bisa asalkan masih berlaku. Saya cek ada tanggal berlakunya dan sudah lewat, karena saya sudah bekerja disini hampir 4 tahun. Jadi saat itu saya tidak bisa menunjukkan surat perjanjian kerja dan diminta untuk kembali besok membawa surat perjanjian kerja. Sebelum diminta hal tersebut saya protes, lhoh di informasi berita pergantian paspor hanya KTP dan paspor lama, kenapa saya dipersulit dengan surat perjanjian kerja? Jawab petugasnya karena data saya tidak ada dikanim Yogya, karena pembuatan di Surakarta. Oh my god…. Kayak orang ndak ngerti IT, saya ini dibegoin seperti itu :D Saya sempat beralasan izin kerja untuk kembali ke imigrasi sulit, tetapi tidak mempan. Okelah saya mengalah dan keluar dari loket tersebut. Saya duduk menghela napas lalu teringat, lhoh kan punya surat perjanjian kerja di laptop. Oke saya cek ada, lalu saya mencoba mengontak teman saya yang bekerja di kanim tersebut. Beliau nya mau membantu tapi tidak untuk sekarang karena lagi tugas di luar kantor. Dan menyarankan kembali ke loket untuk menunjukkan surat perjanjian kerjanya.

Saya kembali untuk kedua kalinya ke loket interview, dan ku temukan sudah sepi, tidak tersisa satu pun petugas di loket tersebut. Lalu saya menunggu, dan coba menanyakan ke loket sebelahnya. Saran dari petugas juga disuruh kembali untuk besok. Info dari bapak yang berada di loket sebelahnya katanya petugas sedang sholat. Baik lah saya tunggu karena sudah jam 3an mungkin sholat. Saya tunggu sampai jam 4 baru balik tuh petugas, dan saya tetap tidak bisa dengan alasan alat/PCnya sudah dimatikan. Saya pun memohon-mohon tetap tidak bisa. Dan karena emosi saya berucap “Saya padahal ingin belajar disiplin tertib aturan, tapi kok dipersulit. Saya sebenarnya punya orang dalam disini, namun saya memilih untuk tertib, tapi Ibu mempersulit” Ibu nya lalu kayak gimana gitu, lalu berjanji besok kesini jam 9 langsung akan beliau bantu, nggak ada 10 menit kok, ndak perlu antri juga. Baiklah mendapatkan deal seperti itu walaupun saya sebenarnya malas untuk izin kerja lagi. Tapi memang sepertinya dealnya mentok disitu.

Singkatnya esok-esok saya berangkat sampai disana jam 9 lebih sedikit. Masuk langsung ke loket, dan duduk menunggu. Sesuai janji ibu petugas kemarin, saya tanpa antri lalu di panggil untuk di cek berkas dan wawancara. Untuk wawancara seperti biasa, ditanyakan mau kemana dan kapan? Bulan juli ke Singapore untuk menonton bola. Lalu bapak tersebut menanyakan lagi, mana lawan mana? Jawabku Arsenal vs Atletico Madrid. Lalu ditambah pertanyaan guyon lagi, wenger jadi out? Jadi pak. Sambil ngobrol kan saya lihat layar petugas, data saya ada lho disitu, padahal kemarin katanya data di kanim solo tidak ada di kanim jogja. :D Okelah tak masalah , lalu di poto, diminta sidik jarinya semua kanan kiri 10 jari. Dan selesai saya di infokan kalau kode bayar akan di kirimkan via sms, lalu dimintai nomor hp untuk tujuan sms tersebut. Selesai urusan saya mengucapkan terima kasih sekali buat bapak ibu petugas sudah dibantu dalam hal ini. Oh ya, bapak petugas menyampaikan kalau ambil paspor 3 hari setelah pembayaran, kode bayar akan dikirim besok dan kalau tidak menerimanya silahkan kembali ke kantor sini. Lalu saya menanyakan berita kalau kantor pos melayani pengiriman paspor (http://www.posindonesia.co.id/index.php/kerjasama-pengiriman-paspor-melalui-kantorpos/) dan jawabnya tidak berlaku di kanim Yogya, meski ada kantor pos di lingkungan kantor imigrasi tersebut.

Hari berikutnya siang-siang sms kode bayar saya terima, saya cek dari internet banking BCA bisa, lalu saya bayarkan. Ups tapi error, tidak bisa dibayar. Lalu saya cek bayar pakai bank Mandiri, dan mandiri ternyata tidak bisa juga. Lalu saya reply sms dari kanim, kode bayar tidak terdaftar pak saya pakai BCA. Tanpa balasan, lalu saya mencoba mengulang pakai BCA, dan berhasil melakukan pembayaran. Artinya 3 hari kerja setelah ini saya bisa ambil paspornya. Saya rencana akan ambil 7 hari kalender, sebelum saya ambil saya pastikan dulu kalau sudah jadi atau belum dengan menanyakan ke teman, dan ternyata sudah jadi. Oke saya pastikan besok kesana. Saya ambil hari kamis jam 9an, karena buka pengambilan mulai jam 9. Banyak yang ditolak pengambilan karena faktor 5 hari setelah pembayaran untuk pembuatan paspor baru. Memang seharusnya 5 hari KERJA tapi kebanyakan orang mengira 5 hari kalender, jadi banyak yang kecewa. Untung saja saya konfirmasi dahulu ke teman saya, bisa-bisa saya ditolak juga karena belum 5 hari kerja, karena hari Sabtu, Minggu, Selasa hari libur. Oke saat ini saya punya lembaran paspor baru. Formulir di kumpulkan saya mendapatkan kembali paspor lama yang telah digunting, dan paspor baru dengan ditanda tangani, lalu menandatangai catatan pengambilan paspor. Beres !!! Alhamdulillah terima kasih, meski harus keluar effort sedikit.

Jadi pengalaman saya mengajarkan

  1. Tertib sesuai aturan, jangan pakai calo bikin/perpanjang paspor
  2. Berita meski dikeluarkan oleh pihak terpercaya (setkab,ditjen imigrasi) tetap tidak bisa jadi patokan

Jadi kesimpulan saya cara mengganti paspor tidak hanya perlu KTP dan Paspor lama, masih banyak dokumen yang di butuhkan. Jadi anda harus menyiapkan

  • Paspor lama
  • Fotokopi Paspor Lama
  • e-KTP
  • Fotokopi e-KTP
  • Surat perjanjian (sudah disiapkan dari kanim ada di dalam map)
  • Form (sudah disiapkan dari kanim ada di dalam map)
  • Surat rekomendasi (perjanjian kerja yang berlaku) dari kantor bila karyawan swasta / kalau beda kanim

Jadi masih percaya cara perpanjang paspor hanya pakai e-KTP dan paspor lama?

Written by 

One thought on “Cara Perpanjang Paspor Ternyata Tidak Hanya KTP dan Paspor Lama”

Leave a Reply